SDD yang mistis

Oktober 14, 2020

Tahun 86, ketika karl heinz rummenige berjibaku dengan diego maradona di lapangan rumput azteca mexico, sapardi djoko damono merilis buku terjemahan dari ahli sejarah tasawuf, annemarie schimmel, “dimensi mistik dalam islam.”

perhelatan piala dunia pada tahun itu akhirnya menjadi milik argentina. kita mengenal si bengal kancil cerdik pandai, yang menampilkan gol “si tangan tuhan” di laga sebelumnya ketika melawan tim inggris. aksinya menyihir jutaan anak manusia penggemar si kulit bundar.

di belahan nusantara, 2 tahun sebelumnya Sapardi menulis sihir hujan:

“Hujan mengenal baik pohon, jalan,
dan selokan – suaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu
dan jendela. Meskipun sudah kaumatikan lampu.

Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh
di pohon, jalan dan selokan –
menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh
waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan”

Sihir Hujan, 1984

Semenjak lampau Sapardi adalah seorang mistikus. Dia memilih caranya sendiri untuk menyemai hikmah dan iman-nya melalui kata-kata.

dan ketika dua tahun setelahnya ia menerjemahkan karya Annemarie, sejatinya ia sedang ikhtiar untuk menyemai hal lain: tasawuf yang dinusantarakan.

puisi Hujan Bulan Juni baru ia karang di tahun 94, delapan tahun setelah buku itu terbit. Bertepatan dengan gaya timangan Bebeto sesaat seteleh mencetak gol dan melambungnya tendangan Roberto Baggio saat adu pinalti, dan Brazil menjadi juara dunia untuk yang keempat kalinya.

Sapardi, adalah sufi yang meneteskan mantranya lewat puisi. Sapardi “tapa tapaking hyang suksma”, jika kata Mangkunegaran IV dalam Wedhatama. lakunya ibarat orang bertapa, mengikuti jejak yang maha kasih secara “kalakone kanthi laku”. ia sufi yang bukan tanpa ilmu, tapi ilmunya lewat puisi, dan ia capai dengan dan dalam laku.

karena sapardi, seorang mistikus yang sederhana. menghilangkan diri dengan cara mencintai sang pencipta secara rahasia, menghilangkan keakuan penuh syahdu. lebih luhur dan mulia dari sekadar cinta.

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”


Konyol

Mei 3, 2019

“Pokoknya” adalah tanda hubungan yang tidak begitu baik. Sebuah pemaksaan kehendak. Lalu muncul sebuah paksaan. Sebetulnya banyak cara untuk tidak meluncurkan kata “pokoknya”. Sepanjang saling percaya, jauh dari arogansi, dan menyayangi sesama.

Pokoknya harus ada. Pokoknya aku mau kesana. Pokoknya harus ada di meja saya. Pokoknya aku mau kesana di mana matahari terbit dari Barat.

Lalu kita akan bertanya-tanya, apa gunanya memaksa. Toh hidup masih panjang. Tidak musti semuanya harus. Sesekali hidup diberi warna apa adanya. Kecewa itu bagian dari doa. Karena katanya, hidup adalah doa yang panjang. Bertahan adalah doa. Sedih adalah doa. Semua adalah doa. Bahkan doa, justru sejatinya bukan doa. Doa orang kebanyakan adalah pemaksaan. Pokoknya aku harus lulus. Kalau Tuhan sayang aku, maka kabulkan semua pintaku.

Tak perlu doa semacam itu. Tuhan sudah bosan. Berikan kesempatan doa muncul dari keringat kerja. Biarkan doa muncul dengan sendirinya dari duka lara. Biarkan doa hinggap dari manusia-manusia yang tak pernah kenal lelah.

Bagaimana?


BI Award 2018

November 27, 2018

Daftar_Penerima_BI_Award_2018.pdf


11.15.18.Paket Kebijakan Ekonomi_XVI edit MENKO asof 06.40 FINAL.docx

November 16, 2018

buat catatan aku aja
11.15.18.Paket Kebijakan Ekonomi_XVI edit MENKO asof 06.40 FINAL.docx


Tentang Bantuan

September 22, 2018

Apakah membantu itu?  Jika yang dibantu malas, apakah perlu dibantu? Jadi ceritanya beberapa waktu lalu aku dimintain bantuan untuk mencari berkas putusan, surat kuasa dan lain-lain. Menurut aku itu mudah. Pertanyaannya, kalau masih mahasiswa sudah sulit menggerakkan diri mencari bahan, apakah itu bukan sebuah kerugian?

 


[PODCAST] Kenapa Kita perlu bilang QNTL?

September 8, 2018

 

Ini adalah podcast dengan topik kenapa kita perlu mengumpat.

Bekson lagu yang ditampilkan dalam episode kali ini:

  1. Awesome Call,
  2. Smooth Lovin,
  3. Off to Osaka, yang kesemuanya dibuat oleh Kevin MacLeod. Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License

 

Untuk ide topik bahasan dalam episode podcast selanjutnya, atau komentar tentang topik kali ini bisa rekam suara kamu dan kirim ke email  atau mention saya di @Roysayur

 

Terima kasih

 

 


Lowongan Kerja Bank Indonesia PCPM XXXIII 2018

September 1, 2018

[image1.png]


P2

Agustus 24, 2018

Akhirnya ambil kesimpulan lebih baik pake theme P2 buatan temen2 automattic aja deh.


Tentang Dunia Kerja: Talent Scouting

Agustus 18, 2018

Beberapa hari yang lalu kantor saya mengumumkan adanya talent scouting buat mahasiswa Universitas Indonesia yang ingin dan berminat ikut berkarya.

Saat gurauan diperbincangkan, justru tercetus kalimat bahwa hasil dari talent scouting adalah anak songong-songong.

Saya tak menganggapnya serius, namun kalimat itu sebetulnya ada benarnya.

Kecenderungan pegawai yang masih fresh bahkan belum pernah kerja dimanapun menjadikan dirinya merasa lebih unggul dan lebih pandai. Jika pembawaan ini tidak segera dinetralisir, kejadiannya akan berakhir dengan: kurang diterimanya anak talent scouting dalam pekerjaan sehari-hari.

Apakah anda punya pengalaman yang sama?

 


Dunia Penelitian

Agustus 13, 2018

Barista-400x300

Adalah dunia yang jauh dari hiruk pikuk serba instan. Bisa jadi para peneliti mengikuti jejak masyarakat dan warga awam untuk berbagi lewat twitter dan instagram. Bisa juga mereka senang kumpul-kumpul, makan-makan, dan foto-foto. Namun mereka akan tetap bersahaja dalam emngenukaan pendapat soal dunia profesional mereka.

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti workshop di Cambridge, Inggris. Bertemu dengan banyak peneliti dari berbagai belahan dunia. Ada yang meneliti tentang isu keamanan, sosial politik, ekonomi, fintech, isu kesehatan dan banyak isu lainnya.

Satu hal yang saya rasakan di tengah-tengah para peneliti tersebut adalah fokus mereka dalam hidup untuk mengabdi atas apa yang sudah mereka pilih. Mereka meneliti tentang sedikit hal secara mendalam. Dari dasar hingga melambung tinggi.

Lantas peranyaan saya adalah, apakah para peneliti dengan gelar PhD ini senang berbagi instagram dan twitter. Ternyata iya! namun bedanya mereka tak sesering “kita” dan jarang sekali bicara “opini”. Bisa jadi hal ini karena mereka sadar berargumentasi dan memberikan pendapat di internet itu menimbulkan banyak konsekuensi baik positif maupun negatif.

Bagaimana dengan anda?

Sudahkah anda berbagi tanpa dengan banyak mengeluarkan emosi?

salam,

MK


Lama

Agustus 12, 2018

Saya sudah lama ndak menjalankan blog ini.


Test PodCast

April 18, 2018

silakan dengarkan


PERMA_03_2018.pdf

April 6, 2018

PERMA_03_2018.pdf


IEQ-March2018-presentation.pdf

April 5, 2018

IEQ-March2018-presentation.pdf


lama

Maret 21, 2018

ndak update


none of your business

September 24, 2017


random

September 19, 2017

pagi ini kaka dan dede fieldtrip


Hai

Agustus 26, 2017

Lama ndak ngeblog disini.